Selasa, 22 Oktober 2013
Browse Manual »
Wiring »
beternak
»
etawa
»
kambing
»
perah
»
Beternak Kambing Perah Etawa
Keuntungan Memelihara Kambing Perah Etawa
Keuntungan-keuntungan dari beternak kambing perah etawa, antara lain yaitu :
* Cepat berkembang biak, dalam waktu 2 tahun dapat beranak 3 kali dengan jumlah anak lebih dari seekor dalam satu kali kelahiran.
* Tidak membutuhkan tempat yang luas.
* Pemeliharaannya mudah dan jarang terkena penyakit.
* Modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.
* Merupakan tabungan yang sewaktu-waktu bila diperlukan mudah dijual.
Cara Memilih Bibit
Untuk pemilihan bibit kambing perah yang baik hal-hal yang harus diperhatikan antara lain yaitu :
* Kambing harus sehat, lincah/aktif dan tidak cacat.
* Mata bersinar terang/tidak sayu.
* Kambing yang putingnya cukup besar, lunak bila diraba, bentuk putting dan letaknya simetris.
* Berat badan harus normal, misalnya kambing perah peranakan etawa betina berumur satu tahun beratnya lebih kurang 20 sd 35 Kg, yang jantan lebih kurang 40 sd 70 Kg.
Perkandangan
Syarat-syarat kandang yang baik adalah :
* Cukup kuat dan tahan lama.
* Usahakan menghadap sinar matahari.
* Terpisah dari rumah tempat tinggal.
* Tidak lembab dan mudah dibersihkan.
* Pertukaran udara dalam kandang baik sehingga udara dalam kandang selalu segar.
* Usahakan kandang pejantan disendirikan.
* Kandang sebaiknya dibuat sistem panggung, lantainya dibuat dari kayu atau bambu ½ meter diatas tanah.
Makanan
Makanan utama kambing adalah hijauan berupa rumput-rumputan dan daundaunan, sedangkan makanan tambahanya berupa konsentrat atau makanan penguat.
Makanan hijauan terdiri dari :
* Rumput unggul, antara lain rumput gajah, benggala, bede dll.
* Rumput Lapangan.
* Kacang-kacangan.
* Hijauan lainya, misalnya daun kaliandra, gliricidae, singkong, nangka, turi, dll.
* Limbah dapur.
Makanan penguat terdiri dari bekatul, ampas tahu, jagung, ketela dan singkong. Sedangkan sebagai bahan penyedap dapat tambahkan garam dapur dan tepung tulang. Untuk air minum harus disediakan cukup, diletakkan di tempat makanan.
Banyak makanan yang diberikan untuk kambing dewasa adalah :
* Hijauan 5-7 kg/ekor/hari.
* Konsentrat kurang lebih 0,5 kg/ekor/hari.
Pengembangbiakan kambing betina :
Kambing betina yang sehat pada umumnya yaitu :
* dewasa kelamin pada umur 8-13 bulan, namun sebaiknya dikawinkan pertama kali setelah berumur 15-18 bulan;
* lama kebuntingan 145-155 hari ;
* masa birahi terlihat setiap 18-21 hari sekali dengan lama birahi antara 24-48 jam.
Tanda birahi, yaitu :
* gelisah, mengembik-ngembik berusaha mendekati kambing jantan atau menaiki punggung kambing betina;
* ekor dikibaskibaskan;
* sering kencing; kemaluanya terlihat merah bengkak dan keluar lendirnya yang jernih.
Saat mengawinkan kambing perah, yaitu :
* bila terlihat tanda-tanda birahi pagi hari, sebaiknya segera dikawinkan pada sore harinya; dan
* bila terlihat tanda-tanda birahi pada sore hari, sebaiknya segera dikawinkan pada esok harinya sebelum jam 12 siang.
Kambing yang baru beranak dapat dikawinkan lagi 3-5 bulan setelah beranak.
Pemeliharaan Anak Kambing Sebelum Kelahiran
Pemeliharaan anak kambing dilakukan semenjak masih dalam kandungan, sehingga pemeliharaanya dimulai dari induk bunting, yaitu:
* induk bunting perlu banyak bergerak, berjalan-jaln dan memperoleh sinar matahari cukup;
* induk bunting 3 bulan harus dipisahkan dalam kandang sendiri atau dikelompokkan dengan induk bunting yang lain tanpa jantan.
Tanda-tanda kelahiran, yaitu :
* induk gelisah, menggaruk-garuk sesuatu, atau berpindah-pindah tempat;
* seolah-olah berperilaku seperti membuat sarang;
* ambing membesar, jika diperah keluar susu yang berwarna kuning;
* alat kelaminya mengendor dan keluar lendir yang agak banyak; dan
* bila tandatanda tersebut telah nampak, tempatkan induk dalam kandang yang agak luas dan tersendiri, diberi alas jerami atau rumput kering yang bersih.
Pemeliharaan Anak Kambing (Cempe) Setelah Lahir
Hal-hal yang harus dilakukan yaitu, antara lain :
* bersihkan semua ledir dari mulut,hidung dan seluruh tubuh;
* potong tali pusar kurang lebih 2 cm dari lubang pusar dan olesi bekas luka dengan yodium;
* alasi kandang anak kambing dengan jerami kering atau rumput kering;
* beberapa menit lagi akan berdiri dan mulai menyusu induknya mendapatkan kolustrum (susu yang pertama keluar), bersihkan putting induknya terlebih dahulu;
* anak kambing dibiarkan menyusu secara penuh selama 6 hari, kemudian pada hari ke 7 malam harinya dipisahkan dari induknya, agar pagi harinya induknya dapat diperah sehingga menghasilkan susu yang banyak, siang harinya dibiarkan berkumpul dengan induknya lagi;
* pada umur 4-5 minggu anak kambing mulai belajar makan daun-daunan muda, setelah umur 1-2 bulan mulai belajar makan rumput; dan
* anak kambing umur kurang lebih 4 bulan disapih dari induknya.
Pemeliharaan Masa Pertumbuhan
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu:
* kambing betina mulai dewasa pada umur 8-14 bulan, tetapi saat itu belum boleh dikawinkan;
* umur yang baik mulai mengawinkan adalah umur 15-18 bulan;
* untuk menghindari perkawinan muda mulai umur 5 bulan kambing betina harus dipisahkan dengan kambing jantan;
* waktu hari panas kambing-kambing dimandikan satu minggu sekali untuk menjaga gangguan penyakit kulit dan biarkan berjemur setelah dimandikan; dan
* perawatan kuku perlu diperhatikan, oleh karenanya bila kuku sudah panjang harus dilakukan pemotongan dengan memakai gergaji halus.
Pemerahan
Cara-cara pemerahan yang baik adalah :
* dilakukan pada waktu yang tetap, misalnya 2 kali sehari, pagi dan sore;
* bersihkan dulu tangan pemerah dengan sabun;
* cucilah putting dan kambing dengan air hangat, dilap dengan kain halus;
* hindari air susu tertinggal dalam putting, oleh karena itu susu harus habis diperah, untuk mengetahuinya adalah dengan jalan menyentuh atau sedikit menggoyangkan kambing;
* pada umumnya produksi susu kambing peranakan etawa per ekor 1-11/2 liter.
Dalam melakukan pemerahan hal-hal yang harus diketahui oleh peternak adalah :
* masa produksi kambing berlangsung antara 7-8 bulan, mulai sejak kambing sudah melahirkan anak yang disebut masa laktasi;
* antara 2-3 bulan sebelum kambing melahirkan pemerahan harus dihentikan, maksudnya untuk menjaga kesehatan induk kambing dan persiapan kelahiran anaknya; dan
* untuk menghindari bau-bauan yang lain maka pemerahan dilakukan di tempat khusus yaitu ruang untuk memerah.
Penyakit dan Cara Pencegahannya
Kudis/Kurap/Scabies
Penyebabnya antara lain yaitu :
* kotoran dan parasit;
* kambing tidak pernah dimandikan.
Tanda-tandanya adalah :
* adanya bercak-bercak merah pada kulit dan bisul-bisul karena gigitan;
* ternak gelisah karena gatal;
* kambing menjadi kurus, karen tidak makan dan harus menggaruk-garuk, menggosokgosok dan menggigit-gigit badanya;
* kulit bertambah tebal merah dan bulubulu rontok.
Pencegahanya yaitu dengan jalan:
* kebersihan harus dijaga dan diperhatikan;
* kambing rutin dimandikan dan disikat;
* kambing yang sakit harus diasingkan, dipisahkan dari kambing lainya yang sehat.
Pengobatan dapat dilakukan dengan cara:
* rambut kambing dicukur dan dimandikan, kerak-kerak kulit dibersihkan dengan air hangat dan sabun;
Setelah itu diobati dengan :
* serbuk belerang dicampur kunyit dengan minyak kelapa dan dipanasi, kemudian digosokkan pada kulit yang sakit;
* campurkan kreolin 1 bagian dengan spritus 10 bagian kemudian oleskan pada kulit yang luka; dan
* kambing dimadikan dengan campuran 10 liter air dan asumtol 10 gram.
Missitis (Radang Kelenjar Susu)
Penyebabnya adalah baktri steptococcus. Tanda-tandanya antara lain:
* timbul peradangan pada sluran susu, sehingga air susu yang tidak normal;
* ambing membengkak, bila diraba terasa panas;
* air susu yang keluar encer, kadag-kadang bercampur darh dan akhirnya susu tidak keluar sama sekali; dan
* nafsu makan berkurang dan suhu tubuh naik.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara antara lain, yaitu :
* kandang dan alat-alat perlengkapan kandang serta lantai kandang selau bersih;
* pemerahanya harus benar;
* kambing dan putting terlebih dahulu dibersihkan sebelum diperah;
* kambing dan putting dihindarkan terjadi luka yang dapat menyebabkan infeksi kuman.
Pengobatan dapat dilakukan dengan : antibiotik, misalnya Penicillin, tetracycline,sulfamethasine, dll.
Demikian tehnik-tehnik beternak kambing perah yang disajikan untuk para peternak ataupun yang berminat untuk menggeluti usaha ternak kambing perah. Usaha ini apabila digeluti secara serius bukan tidak mungkin akan menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi, disamping akan menambah pemenuhan kebutuhan susu di masyarakat.
Semoga bermanfaat….!
Sumber : http://bandungkambingetawa.wordpress.com/2010/10/29/beternak-kambing-perah/
Beternak Kambing Perah Etawa
Air susu kambing merupakan hasil utama dari ternak perah yang bergizi tinggi. Air susu kambing proteinya tidak kalah dari susu sapi, protein susu kambing adalah 3,7 % sedangkan protein air susu sapi adalah 3,3 %. Dilihat dari kandungan proteinnya yang lebih tinggi dari pada susu sapi, maka kemungkinan produksi susu kambing dapat dikembangkan dan dimasayarakatkan, terutama untuk memenuhi kebutuhan susu di masyarakat yang semakin meningkat, di samping juga untuk meningkatkan pendapatan para peternak.
Keuntungan Memelihara Kambing Perah Etawa
Keuntungan-keuntungan dari beternak kambing perah etawa, antara lain yaitu :
* Cepat berkembang biak, dalam waktu 2 tahun dapat beranak 3 kali dengan jumlah anak lebih dari seekor dalam satu kali kelahiran.
* Tidak membutuhkan tempat yang luas.
* Pemeliharaannya mudah dan jarang terkena penyakit.
* Modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.
* Merupakan tabungan yang sewaktu-waktu bila diperlukan mudah dijual.
Cara Memilih Bibit
Untuk pemilihan bibit kambing perah yang baik hal-hal yang harus diperhatikan antara lain yaitu :
* Kambing harus sehat, lincah/aktif dan tidak cacat.
* Mata bersinar terang/tidak sayu.
* Kambing yang putingnya cukup besar, lunak bila diraba, bentuk putting dan letaknya simetris.
* Berat badan harus normal, misalnya kambing perah peranakan etawa betina berumur satu tahun beratnya lebih kurang 20 sd 35 Kg, yang jantan lebih kurang 40 sd 70 Kg.
Perkandangan
Syarat-syarat kandang yang baik adalah :
* Cukup kuat dan tahan lama.
* Usahakan menghadap sinar matahari.
* Terpisah dari rumah tempat tinggal.
* Tidak lembab dan mudah dibersihkan.
* Pertukaran udara dalam kandang baik sehingga udara dalam kandang selalu segar.
* Usahakan kandang pejantan disendirikan.
* Kandang sebaiknya dibuat sistem panggung, lantainya dibuat dari kayu atau bambu ½ meter diatas tanah.
Makanan
Makanan utama kambing adalah hijauan berupa rumput-rumputan dan daundaunan, sedangkan makanan tambahanya berupa konsentrat atau makanan penguat.
Makanan hijauan terdiri dari :
* Rumput unggul, antara lain rumput gajah, benggala, bede dll.
* Rumput Lapangan.
* Kacang-kacangan.
* Hijauan lainya, misalnya daun kaliandra, gliricidae, singkong, nangka, turi, dll.
* Limbah dapur.
Makanan penguat terdiri dari bekatul, ampas tahu, jagung, ketela dan singkong. Sedangkan sebagai bahan penyedap dapat tambahkan garam dapur dan tepung tulang. Untuk air minum harus disediakan cukup, diletakkan di tempat makanan.
Banyak makanan yang diberikan untuk kambing dewasa adalah :
* Hijauan 5-7 kg/ekor/hari.
* Konsentrat kurang lebih 0,5 kg/ekor/hari.
Pengembangbiakan kambing betina :
Kambing betina yang sehat pada umumnya yaitu :
* dewasa kelamin pada umur 8-13 bulan, namun sebaiknya dikawinkan pertama kali setelah berumur 15-18 bulan;
* lama kebuntingan 145-155 hari ;
* masa birahi terlihat setiap 18-21 hari sekali dengan lama birahi antara 24-48 jam.
Tanda birahi, yaitu :
* gelisah, mengembik-ngembik berusaha mendekati kambing jantan atau menaiki punggung kambing betina;
* ekor dikibaskibaskan;
* sering kencing; kemaluanya terlihat merah bengkak dan keluar lendirnya yang jernih.
Saat mengawinkan kambing perah, yaitu :
* bila terlihat tanda-tanda birahi pagi hari, sebaiknya segera dikawinkan pada sore harinya; dan
* bila terlihat tanda-tanda birahi pada sore hari, sebaiknya segera dikawinkan pada esok harinya sebelum jam 12 siang.
Kambing yang baru beranak dapat dikawinkan lagi 3-5 bulan setelah beranak.
Pemeliharaan Anak Kambing Sebelum Kelahiran
Pemeliharaan anak kambing dilakukan semenjak masih dalam kandungan, sehingga pemeliharaanya dimulai dari induk bunting, yaitu:
* induk bunting perlu banyak bergerak, berjalan-jaln dan memperoleh sinar matahari cukup;
* induk bunting 3 bulan harus dipisahkan dalam kandang sendiri atau dikelompokkan dengan induk bunting yang lain tanpa jantan.
Tanda-tanda kelahiran, yaitu :
* induk gelisah, menggaruk-garuk sesuatu, atau berpindah-pindah tempat;
* seolah-olah berperilaku seperti membuat sarang;
* ambing membesar, jika diperah keluar susu yang berwarna kuning;
* alat kelaminya mengendor dan keluar lendir yang agak banyak; dan
* bila tandatanda tersebut telah nampak, tempatkan induk dalam kandang yang agak luas dan tersendiri, diberi alas jerami atau rumput kering yang bersih.
Pemeliharaan Anak Kambing (Cempe) Setelah Lahir
Hal-hal yang harus dilakukan yaitu, antara lain :
* bersihkan semua ledir dari mulut,hidung dan seluruh tubuh;
* potong tali pusar kurang lebih 2 cm dari lubang pusar dan olesi bekas luka dengan yodium;
* alasi kandang anak kambing dengan jerami kering atau rumput kering;
* beberapa menit lagi akan berdiri dan mulai menyusu induknya mendapatkan kolustrum (susu yang pertama keluar), bersihkan putting induknya terlebih dahulu;
* anak kambing dibiarkan menyusu secara penuh selama 6 hari, kemudian pada hari ke 7 malam harinya dipisahkan dari induknya, agar pagi harinya induknya dapat diperah sehingga menghasilkan susu yang banyak, siang harinya dibiarkan berkumpul dengan induknya lagi;
* pada umur 4-5 minggu anak kambing mulai belajar makan daun-daunan muda, setelah umur 1-2 bulan mulai belajar makan rumput; dan
* anak kambing umur kurang lebih 4 bulan disapih dari induknya.
Pemeliharaan Masa Pertumbuhan
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu:
* kambing betina mulai dewasa pada umur 8-14 bulan, tetapi saat itu belum boleh dikawinkan;
* umur yang baik mulai mengawinkan adalah umur 15-18 bulan;
* untuk menghindari perkawinan muda mulai umur 5 bulan kambing betina harus dipisahkan dengan kambing jantan;
* waktu hari panas kambing-kambing dimandikan satu minggu sekali untuk menjaga gangguan penyakit kulit dan biarkan berjemur setelah dimandikan; dan
* perawatan kuku perlu diperhatikan, oleh karenanya bila kuku sudah panjang harus dilakukan pemotongan dengan memakai gergaji halus.
Pemerahan
Cara-cara pemerahan yang baik adalah :
* dilakukan pada waktu yang tetap, misalnya 2 kali sehari, pagi dan sore;
* bersihkan dulu tangan pemerah dengan sabun;
* cucilah putting dan kambing dengan air hangat, dilap dengan kain halus;
* hindari air susu tertinggal dalam putting, oleh karena itu susu harus habis diperah, untuk mengetahuinya adalah dengan jalan menyentuh atau sedikit menggoyangkan kambing;
* pada umumnya produksi susu kambing peranakan etawa per ekor 1-11/2 liter.
Dalam melakukan pemerahan hal-hal yang harus diketahui oleh peternak adalah :
* masa produksi kambing berlangsung antara 7-8 bulan, mulai sejak kambing sudah melahirkan anak yang disebut masa laktasi;
* antara 2-3 bulan sebelum kambing melahirkan pemerahan harus dihentikan, maksudnya untuk menjaga kesehatan induk kambing dan persiapan kelahiran anaknya; dan
* untuk menghindari bau-bauan yang lain maka pemerahan dilakukan di tempat khusus yaitu ruang untuk memerah.
Penyakit dan Cara Pencegahannya
Kudis/Kurap/Scabies
Penyebabnya antara lain yaitu :
* kotoran dan parasit;
* kambing tidak pernah dimandikan.
Tanda-tandanya adalah :
* adanya bercak-bercak merah pada kulit dan bisul-bisul karena gigitan;
* ternak gelisah karena gatal;
* kambing menjadi kurus, karen tidak makan dan harus menggaruk-garuk, menggosokgosok dan menggigit-gigit badanya;
* kulit bertambah tebal merah dan bulubulu rontok.
Pencegahanya yaitu dengan jalan:
* kebersihan harus dijaga dan diperhatikan;
* kambing rutin dimandikan dan disikat;
* kambing yang sakit harus diasingkan, dipisahkan dari kambing lainya yang sehat.
Pengobatan dapat dilakukan dengan cara:
* rambut kambing dicukur dan dimandikan, kerak-kerak kulit dibersihkan dengan air hangat dan sabun;
Setelah itu diobati dengan :
* serbuk belerang dicampur kunyit dengan minyak kelapa dan dipanasi, kemudian digosokkan pada kulit yang sakit;
* campurkan kreolin 1 bagian dengan spritus 10 bagian kemudian oleskan pada kulit yang luka; dan
* kambing dimadikan dengan campuran 10 liter air dan asumtol 10 gram.
Missitis (Radang Kelenjar Susu)
Penyebabnya adalah baktri steptococcus. Tanda-tandanya antara lain:
* timbul peradangan pada sluran susu, sehingga air susu yang tidak normal;
* ambing membengkak, bila diraba terasa panas;
* air susu yang keluar encer, kadag-kadang bercampur darh dan akhirnya susu tidak keluar sama sekali; dan
* nafsu makan berkurang dan suhu tubuh naik.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara antara lain, yaitu :
* kandang dan alat-alat perlengkapan kandang serta lantai kandang selau bersih;
* pemerahanya harus benar;
* kambing dan putting terlebih dahulu dibersihkan sebelum diperah;
* kambing dan putting dihindarkan terjadi luka yang dapat menyebabkan infeksi kuman.
Pengobatan dapat dilakukan dengan : antibiotik, misalnya Penicillin, tetracycline,sulfamethasine, dll.
Demikian tehnik-tehnik beternak kambing perah yang disajikan untuk para peternak ataupun yang berminat untuk menggeluti usaha ternak kambing perah. Usaha ini apabila digeluti secara serius bukan tidak mungkin akan menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi, disamping akan menambah pemenuhan kebutuhan susu di masyarakat.
Semoga bermanfaat….!
Sumber : http://bandungkambingetawa.wordpress.com/2010/10/29/beternak-kambing-perah/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar